Rabu, 11 November 2015

Jangan Jadi Orang Awam

Jangan Jadi Orang Awam

Rutinitas keseharian kadangkala membuat sebagian dari kita menjadi malas terhadap pentingnya menuntut ilmu. Hari demi hari pun dilalui tanpa adanya peningkatan kualitas ilmu. Akhirnya, banyak di antara umat Islam yang tingkah lakunya tidak lagi sesuai dengan ajaran Islam.

Jadi org awam itu seperti layaknya org yg terus2an mencari uang bekerja dengan orang non muslim yg mempunyai perusahaan, padahal sudah jelas ALLAH SWT melarang umat muslim untuk menjadikan org non muslim sbgai pemimpin, pemimpin disini bukan cuma dalam pemerintahan tetapi dalam pekerjaan, lebih buruk lagi kita telah masuk lubang biawak mereka terus2an, sehingga jika kita tiba2 negeri ini terjadi peperangan, kita pun masih dalam keadaan awam dan kaget.. Naudzubillah .

Pada saat yang sama umat Islam harus berhadapan dengan gelombang jahiliyah modern, yang menjadikan kebanyakan umat Islam kian jauh dari ajaran agamanya. Bahkan ada (karena ilmunya yang sangat minim) yang enjoy saja meninggalkan sholat. Tak nampak sedikit pun rasa gelisah apalagi merasa salah dan berdosa.

Hal ini tentu bukan perkara remeh, justru sangat serius. Sebab sholat merupakan rukun Islam yang menjadi pilar utama tegaknya keimanan dalam diri seorang Muslim. Dalam hadis disebutkan bahwa sholat adalah tiang agama. Siapa yang tidak mendirikan sholat maka ia telah merobohkan agama.

Belum lagi fenomena generasi muda yang kini boleh dikatakan cukup asing dengan al-Qur’an. Jangankan memahami kandungan al-Qur’an, membacanya pun jarang bahkan ada yang tidak bisa membaca al-Qur’an.

Hal inilah yang menjadikan mayoritas umat Islam terseret dalam arus materialisme-kapitalisme. Pergaulan bebas merajalela, kemaksiatan tak terkendali, dan tipu-menipu membudaya. Sampai akhirnya sampailah mereka pada kesimpulan sesat dengan mengatakan, “Mencari yang haram saja susah apalagi yang halal.” Mengapa pikiran itu tidak kita rubah dengan mengatakan, “Lebih baik mencari sedikit asal halal dan berkah.”

Ada pula pemahaman agak menyesatkan yang menjadi penyakit banyak orang. Sering di antara kita mengatakan, “Saya ini orang awam, tidak paham agama.” Atau “Saya bukan mahasiswa dan lulusan pesantren. Jadi biarlah ini diurusi anak-anak lulusan pesantren.”


Pernyataanya, sejak kapan kita menjadi Muslim? Jika kita menjadi muslim baru satu-dua tahun, layaknya para muallaf (orang yang baru memeluk Islam), maka, istilah awam menjadi benar.

Sebaliknya sangat ironis, kita telah Islam semenjak lahir. Tetapi hingga usia kita di atas 30 tahun, kita masih juga menyebut diri awam (maaf, bodoh, red). Jadilah kita menjadi awam seumur hidup.

Fenomena semacam ini sangat lazim kita jumpai. Bagaimana banyak orang berbanggga menjadi awam terhadap agamanya sendiri.

Dalam pengertian Islam, istilah awam yang benar, seharusnya seorang Muslim sudah mengerti dasar-dasar dan hukum agama. Namun dalam pengertian masyarakat saat ini, awam yang dimaksud adalah jahil, di mana ia justru tidak mengerti sama sekali hukum-hukum agamanya sendiri dan tidak ada usaha dan keinginan untuk belajar menuju lebih baik agar lebih mengerti. Yang terakhir inilah yang banyak kita dapati.

Mereka menjadi awam dalam ilmu-ilmu agama bukan karena otaknya bodoh, tetapi bisa karena ia tak mau dan tak ada usaha untuk mempelajari agamanya secara sungguh-sungguh. Selain itu juga karena mereka tidak memahami konsepsi ilmu dalam Islam.

Pemahaman sesat seperti itu adalah dampak dari kurangnya kepedulian umat Islam terhadap ilmu, sehingga iman terpenjara oleh kepentingan nafsu. Seorang Muslim yang imannya terpenjara oleh hawa nafsunya, maka akal dan pikirannya akan mendorong dia semakin jauh dari keberkahan hidup dunia dan akhirat. Dan itulah yang dilarang oleh Allah Subhanahu wa-ta’ala (سبحانه و تعالى).

Imam Al- Ghazali dalam Kitab Ihya’ Ulumuddin menjelaskan masalah-masalah aqidah dan ibadah wajib, termasuk ilmu yang fardhu ‘ain (ilmu yang wajib dipelajari). Ilmu yang fardhu ‘ain adalah ilmu yang diperlukan untuk mengamalkan kewajiban sebagai orang Islam (individu). Contohnya mempelajari ilmu wajib, sunnah, makruh, mubah dan subhat dan hal-hal berkaitan dengan syariat Islam adalah wajib.

Sedang ilmu yang fardhu kifâyah dibebankan sebagai kewajiban kelompok. Ilmu seperti ini contohnya ilmu kedokteran, ilmu ekonomi dan ilmu-ilmu lain yang berkembang di masyarakat. Jika sebagian kaum Muslimin sudah menguasai ilmu itu, maka gugurlah kewajiban sebagian kaum Muslimin lainnya.

Shalat yang benar, mengerti halal dan haram, benar dalam thaharah adalah kewajiban setiap orang Muslim.

Dengan ilmu seorang Muslim bisa mengenal Allah dengan benar. Dan, tanpa ilmu seorang Muslim bisa terseret pada bujuk rayu syetan. Oleh karena itu, ilmu adalah perkara pokok yang wajib bagi setiap Muslim.

Seorang Muslim, menurut Fakhruddin al-Razi (544 – 606 H), wajib memiliki ilmu sebelum memohon ampun kepada Allah Subhanahu wa-ta’ala (سبحانه و تعالى).

Maka ketahuilah, bahwa sesungguhnya tidak ada Ilah (sesembahan, tuhan) selain Allah dan mohonlah ampunan bagi dosamu dan bagi (dosa) orang-orang mukmin, laki-laki dan perempuan. (QS. 47: 19).

Coba perhatikan ayat di atas, perintah berilmu (mengenal ketauhidan Allah dalam bahasa Al-Razi) Allah dahulukan daripada perintah memohon ampunan. Hal ini menunjukkan bahwa, seorang Muslim hanya akan mampu taat, tunduk, dan patuh kepada Allah Subhanahu wa-ta’ala (سبحانه و تعالى) manakala ia benar-benar mengetahui dengan sebenar-benarnya siapa Allah Subhanahu wa-ta’ala (سبحانه و تعالى).

Seperti yang telah dilakukan oleh Nabi Ibrahim Alaihisalam, pertama yang diminta olehnya kepada Allah adalah ilmu baru kemudian kesholehan.

(Ibrahim Alaihisalam berdoa): “Ya Tuhanku, berikanlah kepadaku hikmah dan masukkanlah aku ke dalam golongan orang-orang yang sholeh.” (QS. 26: 83).

Hikmah menurut Al-Razi adalah kesempurnaan pemahaman akan hakikat segala sesuatu. Jadi, nabi Ibrahim memohon kepada Allah agar dikuatkan kesempurnaan ilmu yang dimiliki, dan diberikan kekuatan untuk mampu mengamalkan ilmu tersebut, sebagaimana hamba-hamba Allah yang sholeh.

Dua ayat tersebut, cukup menjadi bukti bahwa menuntut ilmu (mengenal Allah Subhanahu wa-ta’ala (سبحانه و تعالى) secara haq) adalah hal yang utama. Dengan demikian maka, setiap Muslim hendaknya setiap hari berupaya mempertajam keimanannya dengan berusaha secara serius mengenal Allah Subhanahu wa-ta’ala (سبحانه و تعالى) dengan benar.

Di mana Menuntut Ilmu?

Secara umum, menuntut ilmu itu bisa dilakukan di mana saja, dan kapan saja. Tentu menuntut ilmu yang paling baik adalah ketika kita berusaha memahami, menggali, mengkaji, meneliti kandungan-kandungan firman-Nya di dalam al-Qur’an.

Atau bisa juga dilakukan dengan cara mengamalkan perintah-perintah Allah Subhanahu wa-ta’ala (سبحانه و تعالى). Tentang sabar misalnya, maka praktikkan saja sabar itu, walau berat terasa. Sebab dengan cara mengamalkan itulah kita akan sampai pada satu pemahaman haqqul yakin bahwa sabar itu memang bermanfaat besar bagi kehidupan kita.

Perilaku kita harus berbeda dengan para orientalis. Di mana mereka mengkaji al-Qur’an dan Hadits namun tidak pernah mengimaninya. Hanya menjadi obyek penelitian semata.

Karenanya, siapapun seorang Muslim yang banyak mengerti tentang Islam namun tidak atau jarang mengamalkannya, maka dia juga tidak akan sampai pada kenikmatan menjadi seorang Muslim yang sesungguhnya.

Budayakan Menuntut Ilmu

Sungguh kita tidak boleh lengah terhadap pentingnya ilmu. Imam Ghazali menyatakan secara tegas bahwa jika ada seorang Muslim yang selama tiga hari tidak mengisi hatinya dengan ilmu, maka ia akan menjadi bangkai berjalan. Ini menjadi bukti nyata bahwa ilmu benar-benar perkara utama.

Bagaimana kita membudayakan menuntut ilmu? Bisa dengan cara menghadiri majlis taklim, pengajian, majelis-majelis ilmu atau sengaja sungguh-sungguh kembali belajar al-Quran dan isi kandungannya, tafsirnya, dan hukum-hukum Islam secara teratur agar bisa mengamalkannya?

Rasulullah Shalallaahu ‘Alaihi Wasallam (صلى الله عليه و سلم) bersabda, “Menuntut ilmu wajib setiap muslim.” (HR. Ibnu Majah).

Dalam hadits lain Rasulullah Shalallaahu ‘Alaihi Wasallam (صلى الله عليه و سلم) bersabda, “Menuntut ilmu adalah wajib bagi Muslim dan Muslimah mulai dari dalam kandungan hingga liang lahat.” (HR. Bukhari).

Tentu pengertiannya tak terbatas dengan umur kita saat ini. Kapanpun ada kesempatan, kita wajib meraihnya.

Ilmu yang dimaksud Rasulullah Shalallaahu ‘Alaihi Wasallam (صلى الله عليه و سلم) dalam hadits ini adalah ilmu yang berkaitan dengan pelaksanaan ibadah yang Allah wajibkan kepada setiap hambanya yang Muslim. Setiap muslim wajib mempelajari ilmu tersebut; karena sah atau tidaknya ibadah yang dilakukannya tergantung dengan pengetahuannya. Jangan sampai ketika usia kita sudah di atas 35 tahun dan telah memiliki banyak keturunan, kita masih tidak mengerti hal-hal dasar dan hukum-hukum dalam agama kita sendiri. Apalagi tetap bangga mengaku “awam”.

Wallahu a’lam bish-shawab

Beranda Muslimin


“Dan di bumi terdapat tanda2 (kebesaran Allah) bagi orang2 yg yakin, dan (juga) pada dirimu sendiri. Maka apakah kamu tidak memperhatikan?” (Q.S. Az-Zariyat:20-21)
Telapak tangan kita adalah bukti penciptaan ALLAH SWT, diantara dari kita banyak yg tidak menyadari hal ini..
1. Kalimat ALLAH dalam bahasa arab jika dipisah ialah alif, lam, lam, dan ha.
Coba lihat 1 telapak tangan kita, lihat jari-jarinya. kelingking ialah alif, jari manis ialah lam, jari tengah ialah lam, telunjuk dan jempol ialah ha.
2. Lihat garis tangan kita pada kedua telapak tangan, garis tangan kita seperti angka arab 18 dan 81, 18 + 81 = 99 (asma’ul husnah/nama2 ALLAH).
3. Satu Telapak tangan kita terdiri dari 19 rusuk tulang, angka 1 = awal, 9 = akhir, jadi 1 dan 9 atau 19 adalah awal dan akhir (ALLAH), sama seperti jumlah huruf basmalah yg berjumlah 19, dan didalam AL-Qur’an pun banyak ditemukan angka-angka 19.


سْمِ    اللَّـهِ    الرَّحْمٰنِ    الرَّحِيمِ  (Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang)……………

Segala Puji bagi Allah Ta’ala Rabb semesta Alam, Yang telah memancangkan langit tanpa tiang dan mendudukkan Bumi tanpa Gantungan, yang kesemuanya dan apa-apa yang ada diantara keduanya, semuanya bertasbih dan bersujud hanya kepada-Nya semata.

Shalawat dan Salam semoga akan senantiyasa terlimpah terhadap Junjungan kita, Penghulunya Para Nabi, Muhammad Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, beserta keluarga, para Sahabat beliau dan orang-orang yang mengikuti jejak langkah beliau hingga Yaumil Hisab kelak. Amma Ba’du.

Sesungguhnya di hadapan mata kita, telah terpampang sebuah Peperangan yang mengglobal antara Kebenaran yang diperankan oleh Ummat Islam dalam menjalankan Syari’at Robbul ‘Alamin melawan Kebathilan yang berusaha memberangus dan melenyapkan Ajaran Islam beserta Para Pemeluknya yang dikomandani oleh Amerika laknatullah ‘alaihim dengan menggunakan istilah “Perang melawan Terror” yang kemudian didukung oleh sekutu-sekutunya dari Negeri-negeri Kafir serta juga diamini oleh para penguasa-penguasa Negeri Kaum Muslimin yang berkhianat terhadap rakyatnya sendiri demi meraih Simpatik dan Pujian dari Negeri-negeri Kafir tersebut yang selanjutnya untuk bisa lebih memuaskan nafsu perut dan syahwat keduniaannya sendiri, walaupun itu semua harus mengorbankan Rakyat Negerinya sendiri.

Sekarang, istilah “Terorisme” diartikan sebagai “Tindakan meneror, merusak, dan menghancurkan segala hal yang berhubungan dengan kepentingan AS”. Sebab itu “Dunia” menyatakan jika HAMAS adalah teroris, Muslim Moro adalah teroris, dan sebagainya. Sedang Zionis-Israel & PEMERINTAH AS yang jelas-jelas Dajjal itu tidak disebut teroris. Kaum NeoLib yang jelas-jelas sejak tahun 1967 menjual murah bangsa ini kepada imperialisme asing Yahudi Internasional, juga tidak dikatakan sebagai teroris, padahal dampaknya sangat dahsyat ribuan kali ketimbang semua pemboman yang pernah terjadi di Indonesia. Istilah Terorisme memang dijadikan AS sebagai istilah pengganti untuk “Common-Enemy” setelah istilah “Cold War” atau “The Red Devil” tidak laku lagi.

Kita sebagai umat Islam dalam memandang aksi-aksi terorisme di tanah air memang harus bersikap prihatin. Namun jangan salah, teroris yang membom dua sekian peristiwa di tanah air  lalu itu “cuma” menewaskan sekian kecil jumlah orang. Ada teroris yang jauh lebih besar, lebih berbahaya, lebih ganas, lebih rakus, yakni teroris yang dilakukan dengan diam-diam, dengan penuh senyum, yang dilakukan para Neolib sejak empatpuluh tahun lalu di negeri ini.

Yang dianggap teroris,  yang beraksi di tanah air ini  adalah teroris kelas kacangan, sedangkan teroris yang menjajah negeri ini sejak empatpuluhan tahun lalu adalah teroris yang sesungguhnya, yang telah berhasil menipu jutaan orang. Korban yang jatuh akibat perbuatan mereka ini jumlahnya ratusan juta orang, dan berjalan dari generasi ke generasi. Yang belakangan inilah yang seharusnya lebih harus diwaspadai dan dilawan. Tapi itu, ya lawannya dengan adil dan bermartabat, sesuai dengan kaidah perang dalam Islam.

Dalam posisi itulah Kaum Muslimin Dunia hari ini dikelilingi oleh para Penguasa Durjana nan Jahat bak laksana Bani Israel yang dijajah, ditindas dan dirampoki oleh Penguasa Jalut di era Modern.

Dari Tsauban Ra. berkata Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda; “Hampir tiba suatu zaman di mana bangsa-bangsa dari seluruh dunia akan datang mengerumuni kamu bagaikan orang-orang yang kelaparan mengerumuni talam hidangan mereka”. Maka salah seorang sahabat bertanya, “Apakah karena kami sedikit pada hari itu?” Nabi Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam menjawab, “Bahkan kamu pada hari itu banyak sekali, tetapi kamu umpama buih di waktu banjir, dan Allah akan mencabut rasa gentar terhadap kamu dari hati musuh-musuh kamu, dan Allah akan melemparkan ke dalam hati kamu penyakit ‘wahan’. Seorang sahabat bertanya: “Apakah ‘wahan’ itu, hai Rasulullah?”. Rasulullah menjawab: “Cinta dunia dan takut mati”. (HR. Abu Daud).

Tidak ada kata lain dan tiada pula cara lain dalam menghadapi Penguasa Jalut ini kecuali Bangkit, Angkat Senjata dan Melawan. Karena sesungguhnya Allah telah menurunkan kepada kita Besi, yang di dalamnya mengandung Kekuatan yang Dahsyat serta Manfaat bagi Manusia yang supaya digunakan oleh orang-orang yang Beriman untuk menolong Allah dan Rasul-Nya.

Wahai Saudaraku  Al Muslimun……

Bangunlah….

Mengapa kalian masih belum bangkit-bangkit juga dari keterpurukan ini…….

Mengapa kalian masih sibuk dan sibuk dengan dunia kalian, meninggalkan ajaram agama Islam yang murni, mengotori Islam dengan bebagai acara dan tatacara ibadah yang tidak diajarkan nabi, dengan amal-amal yang kalian sendiri tidak tahu dari mana asalnya….tidak tahu atau bahkan tidak ada dalil Al Qur’an dan Al Hadits yang mendasarinya……….

Apakah kalian tidak sadar, musuh-musuh kita telah siap siaga menghancurkan kita…

Meracuni tubuh kita dengan berbagai makanan rekayasa mereka, lezat rasanya tapi membuat usia kita tidak berlangsung lama. MSG, aspartam (pemanis buatan) dan tiroid (dalam ayam potong) telah menjadi menu harian kita. Sampai vaksin berbahaya (yang dikemas dangan label “imunisasi”) telah menjadi jadwal wajib anak-anak kita….. (lihat artikel tentang produk yg mengandung babi berikut : http://wp.me/p3gX77-5Y )

Apakah kita masih santai-santai saja, berlomba-lomba menumpuk harta, membuat bangunan megah, sibuk dalam urusan dunia kita dan meninggalkan agama kita.

Ingatlah bahwa jika kita meninggalkan agama kita, maka kehinaanlah yang akan menjadi pakaian kita…

Ingatlah bahwa kita adalah umat Islam yang dulu pernah menguasai dunia karena kekuatan imannya, memenuhi bumi dengan cahaya ketauhidan, membawa manusia untuk beribadah pada Allah yang Satu, dan mendamaikan bumi dengan syari’at-Nya….

Pendahulu kita BERJAYA karena ketaqwaan mereka….

Tetapi, kondisi kita sekarang adalah….

Tak lebih seperti ayam pedaging yang sedang asyik menikmati makanan enak yang diberikan tuannya tanpa sadar setelah itu ia akan dipotong.

Saudaraku Al Muslimun….bangunlah…

Ini adalah tipu daya musuh-musuh kita…

Mereka ingin menguasai dunia, sebagaimana kita dahulu……

Mereka sangat membenci kita dan berusaha untuk menghabisi kita…

Mereka takut, kita akan bangkit, dan memiliki kekuatan untuk meraih kejayaan kembali, yang akan menguasai dan menghinakan mereka. Oleh karena itu mereka sangat membenci kita…

Saudaraku Al Muslimun…sadarlah….

Apakah  kalian tidak menyadari dan mencermati….

Bahwa musuh-musuh kita telah mencanangkan skenario-skenario yang tertata rapi  untuk membuat fitnah dalam tubuh umat ini….sebuah fitnah akhir zaman, sebuah fitnah yang akan menghancurkan kita…banyak sekali referensi dan karya tulis yang membahas tentang masalah ini…tapi kalian tetap saja cuek dan tidak peduli, tidak menyentuh sudut rak di toko buku yang bertema fitnah akhir zaman…..

SAUDARAKU Al Muslimun…

Marilah kita satukan tekad, mengencangkan ikat pinggang, bersikap waspada…, mari kita perbaharui keislaman kita, mengoreksi dan memperbaikinya. Mari kita bersihkan agama kita dari debu-debu bid’ah yang merajalela. Mengembalikan kemurniannya seperti pada masa jayanya…mari kita bertaubat atas segala salah kita, mari kita siapkan diri menyambut Sang Imam akhir zaman yang akan membawa kita pada kebangkitan. Bukan dengan berpangku tangan hanya sekedar menunggu…tapi dengan membersihkan diri kita, agama kita, keimanan kita, agar kita siap, iman kita kuat, untuk menghadapi fitnah akhir zaman yang akan sangat menguji kita, dan siap untuk dibawa kepada kebangkitan dan kejayaan…

APAKAH KALIAN YANG MENYATAKAN DAN BERFIKIR BAHWA KHILAFAH ISLAM HARUS KEMBALI BANGKIT DEMI MEMPERBAIKI DUNIA INI YG SEMAKIN RUSAK DARI HARI KE HARI DARI TAHUN KE TAHUN, TETAPI KALIAN SENDIRI TIDAK MAU BERUSAHA UNTUK MEWUJUDKAN APA YG KALIAN NYATAKAN DAN FIKIRKAN ITU DENGAN TINDAKAN KALIAN, DENGAN BANGKIT !!! BUANGLAH RASA NASIONALISME KALIAN, BUANGLAH RASA KEBANGSAAN KALIAN, BUANGLAH PEKERJAAN MONOTON KALIAN YG MENGHAMBAT KALIAN UNTUK BANGKIT DAN MERUBAH DUNIA !!! MASUKLAH KALIAN KE DALAM DIEN ISLAM YG LURUS, WUJUDKANLAH FIKIRAN KALIAN DENGAN MASUK KE PASUKAN KOMANDO KHILAFAH DAULATUL ISLAMIYAH MELAYU, JADILAH PASUKAN PEMEGANG PANJI-PANJI HITAM. DAFTARKANLAH DIRI KALIAN KIRIM BIODATA KALIAN DI : jokorowotlogorejo@gmail.com


Metode yang paling jitu untuk kembali menuju kejayaan umat adalah dengan mengikuti petunjuk Rasulullah, yaitu mengembalikan umat kepada ilmu, membudayakan berpikir ilmiah, berilmu amaliah dan beramal ilmiah, menekankan amal pada ilmu dan ilmu yang diamalkan. Bukan beragama dengan ikut-ikutan tanpa melalui proses belajar. Dalam Al Qur’an Surat Al Isra’: 36 Allah mencela cara beagama yang hanya ikut-ikutan:

“ Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggung jawabanya.”(Q.S. Al Isra’:36)

Ingatlah pesan Allah dalam Al qur’an:

”Sebahagian besar Ahli Kitab (Yahudi dan Nashrani) menginginkan agar mereka dapat mengembalikan kamu kepada kekafiran setelah kamu beriman, karena dengki yang (timbul) dari diri mereka sendiri, setelah nyata bagi mereka kebenaran. Maka ma’afkanlah dan biarkanlah mereka, sampai Allah mendatangkan perintah-Nya Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.”(Q.S.Al Baqoroh: 109)

Firman Allah:

وَإِذَا أَرَدْنَا أَنْ نُهْلِكَ قَرْيَةً أَمَرْنَا مُتْرَفِيهَا فَفَسَقُوا فِيهَا فَحَقَّ عَلَيْهَا الْقَوْلُ فَدَمَّرْنَاهَا تَدْمِيرًا (16)

“Jika Kami berkehendak menghancurkan suatu negeri yang penduduknya zhalim, maka Kami jadikan orang-orang yang suka berbuat sesat di negeri itu sebagai pemimpin, lalu pemimpin itu berbuat durhaka di negerinya. Akibat perbuatan durhaka pemimpin mereka, turunlah adzab kepada mereka dan Kami hancurkan negeri itu sehancur-hancurnya.” (Qs. Al-Israa, 17:16)

Di negeri kita ini, telah terjadi kerusakan yang sangat serius: kemiskinan, dekadensi moral, korupsi, narkoba, grativikasi seks, penipuan, juga penindasan dan kezaliman. Padahal institusi negara ada, pemerintah masih berkuasa, tapi belum mampu merubah apalagi memperbaiki nasib rakyat secara signifikan.

Mengapa masyarakat Muslim, sebagai penduduk mayoritas di negeri ini, belum mampu mengatasi kebobrokan dirinya sendiri, padahal Islam dengan jelas dan tegas menyeru pada kebaikan dan memerangi segala bentuk kemungkaran, sementara pengikut Islam sendiri berkubang dalam kemaksiatan? Mengapa kenyataan pahit ini terjadi, bukankah Al-Qur’an dan Hadits Rasulullah Saw masih utuh dan sempurna terpampang di hadapan kaum Muslimin? Puasa Ramadhan yang berfungsi untuk mengendalikan nafsu tercela dan buruk, ternyata tidak berdaya mengusir akhlak dan prilaku tercela dari tubuh kaum Muslimin.

Tragisnya, sebagian besar rakyat Indonesia bersikap masa bodoh terhadap larangan-larangan Islam, karena mengejar kesenangan duniawi. Akibatnya, menjalankan ibadah hanya sekadar formalitas, setelah itu kembali lagi pada perbuatan yang menjadi kegemarannya, sekalipun hal itu melanggar ajaran Islam dan mengingkari Sunnah Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam. Faktanya, walaupun negara kita telah dilanda berbagai musibah, dan ditimpa bencana berulangkali, tapi rakyat Indonesia tetap saja mengingkari syari’at Allah, tidak bertambah taat pada ajaran Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Malahan pusat-puat kemungkaran kian tersebar luas, perbuatan maksiat diperagakan terang-terangan, sedang pemikiran-pemikiran jahiliyah diproduksi secara besar-besaran. Sehingga bumi yang dikaruniakan Allah demikian luas, lautnya yang kaya akan hasil tambang dan daratannya yang subur menghijau, berubah menjadi tempat kebinasaan bagi rakyatnya, seakan-akan eksistensi negara mengundang marabahaya.

Kerusakan yang melanda masyarakat umum diperparah lagi dengan kerusakan yang ditimbulkan akibat prilaku buruk para pejabat negara. Disebutkan di dalam Al-Qur’an, suatu negara akan binasa apabila orang-orang durhaka menjadi penguasa dan pejabat negara.

Apabila tindakan kejahatan dimulai oleh penguasa dan pejabat negara, niscaya mereka akan menjadi contoh buruk dan lambang kejahatan sepanjang masa.
Tampilnya pemimpin bangsa yang durhaka pada Allah sudah pasti akan mengikis jiwa agama dari masyarakat, menyuburkan kemaksiatan dan kedurhakaan di tengah-tengah masyarakat. Dalam kondisi demikian, musuh-musuh Islam merajalela melakukan kemungkaran di dalam negeri, seperti membebaskan peredaran minuman keras, prostitusi, narkoba dan berbagai kemungkaran lain yang merusak akhlak masyarakat. Kenyataan ini secara perlahan-lahan menghancurkan kekuatan dan potensi kaum Muslimin untuk mempertahankan eksistensi dan kehormatannya sebagai rakyat di negara berdaulat.

Perhatikanlah pernyataan-pernyataan para pejabat negeri ini. Mulai dari Presiden SBY, Kapolri Timur Pradopo hingga seluruh jajaran aparat keamanan (Polri maupun TNI) beramai-ramai mengecam ormas Islam dan kelompok2 jihad yg mereka sebut sebagai TERORIS yang hendak melakukan pemberantasan kemaksiatan, kemungkaran, dan kezhaliman pemerintah dan barat. Mereka mengancam akan menindak bahkan hendak membubarkan ormas yang melakukan kekerasan sekalipun atas nama nahyu mungkar (pemberantasan kemungkaran) dan bahkan mereka hendak menembak mati “terduga TERORIS” yg sebenarnya belum jelas apakah mereka benar2 teroris atau mereka hanya menjalankan syariat agama yaitu berjihad?

Karena itu, pantaslah kita bertanya. Jika pemerintah bertekad hanya menyelamatkan negara ini dari tindak kekerasan, lalu siapakah yang akan menyelamatkan rakyat Indonesia dari bahaya kemungkaran dan kezhaliman?

Ketahuilah, bahaya kekerasan tidak lebih hebat dibanding- kan bahaya kemungkaran dan kemaksiatan. Sebab, kekerasan hanya menyakiti fisik, sedangkan kemungkaran merusak jiwa dan raga sekaligus. Nubuwah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengindikasikan 5 hal yang menjadi indikator kehancuran suatu bangsa:

عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ ، قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : خَمْسٌ بِخَمْسٍ : ما نَقَضَ قَوْمٌ العَهْدَ إلا سُلِّطَ عَلَيْهِمْ عَدُوُّهُمْ ، وما حَكَمُوا بِغَيْرِ مَا أنْزَلَ اللهُ إلاَّ فَشا فِيهِمُ الفَقْرُ ، وَلاَ ظَهَرَتْ فِيهِمُ الفاحِشَةُ إلاَّ فَشَا فِيهِمُ المَوْتُ ، وَلاَ طفَّفُوا المِكْيالَ إِلاَّ مُنِعُوا النَّباتَ وأُخِذُوا بالسِّنِينَ ، وَلاَ مَنَعُوا الزَّكَاةَ إِلاَّ حُبِسَ عَنْهُمْ القَطْرُ .

“Dari Ibnu Abbas ujarnya, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Lima hal yang menyebabkan terjadinya kehancuran: 1). Kaum yang suka merusak perjanjian, maka mereka pasti dikuasai oleh musuhnya 2). Kaum yang tidak melaksanakan hukum-hukum Allah, niscaya mereka akan mengalami kemelaratan 3). Kaum yang membiarkan pelacuran merajalela, niscaya bencana kematian mengancam mereka 4). Kaum yang mencurangi takaran dan timbangan, niscaya mereka akan mengalami paceklik dan berbagai macam penyakit. 5). Kaum yang tidak mau menunaikan zakat, niscaya mereka susah mendapatkan hujan.” (HR. Thabrani)

Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah

الله أكبر ، الله أكبر، الله أكبر ، ولله الحمد …

Kini, kita sedang menyaksikan berlangsungnya kemungkaran dan kezaliman kolektif yang dilakukan orang-orang kafir secara global dan sistematis. Di Australia, hari-hari sekarang sedang terjadi euforia anti makanan halal, di sejumlah negara Eropa telah mensahkan UU bolehnya kawin sejenis (lesbian dan homoseksual). Sedangkan di Indonesia, sedang dipropagandakan zina mut’ah oleh kaum Syi’ah yang mendapat sambutan dari kaum liberal.

Di tengah-tengah berlangsungnya proses setanisasi kehidupan seperti itu, kondisi yang dialami umat Islam hari ini, bagai berada di bibir jurang, di malam gelap gulita. Berbagai petaka, bencana, penindasan, pelecehan, nestapa dan pilu lainnya dengan bertubi-tubi terus menyertai setiap lembaran sejarah umat Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam. Dari hari ke hari, telinga kita tiada hentinya mendengarkan berbagai berita yang menyayat-nyayat hati.

Musuh dari segala aliran dan bangsa dengan bengisnya menindas, menjajah, dan merampas hak umat Islam dengan segala kerakusan dan keserakahannya. Belum usai derita umat Islam di Afghanistan, Iraq, Palestina. Kini umat Islam di bantai di Suriah. Nasib mereka yang melawan rezim Bashar Asad bagai ungkapan penyair. Air mata mengalir dari jiwa yang merintih. Nurani tercabik, terkoyak tersayat pedih, menyaksikan keadaan umat Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam yang dihancurkan jiwa dan raganya.

Lebih tragis lagi nasib umat Islam di Rohingya, Burma. Mereka dibantai, diperkosa, dan rumah-rumah mereka dihancurkan oleh para penyembah berhala di negeri itu. Mereka tidak diakui eksistensinya sebagai warga negara.

Dan kini di Mesir. Pada 3 Juli 2013, militer Mesir menggulingkan presiden terpilih Dr. Muhammad Mursi, dalam sebuah kudeta militer yang terjadi dengan dorongan pihak-pihak asing. Mereka tidak hanya menghina kehendak rakyat dan hukum Mesir, tetapi juga memenuhi penjara-penjara dengan para anggota sah pemerintahan negara tersebut dan tokoh-tokoh Islam. Mereka menahan secara paksa para ulama dan tokoh partai Islam. Puluhan dari mereka, termasuk para wanita dan anak-anak, syahid (insya Allah) dan lebih dari lima ribu dari mereka luka-luka.

Militer Mesir melabeli kudeta ini sebagai revolusi rakyat. Kemudian menyematkan tuduhan teroris, ekstrimis dan musuh negara, terhadap rakyat Muslim yang menentang kudeta militer ini untuk membenarkan kezaliman mereka yang tidak sah.

Para pemimpin Dunia Barat menganggap demokrasi sebagai pencapaian terbesar dalam sistem kenegaraan, dan menganggap pemilu dan pemerintahan terpilih menjadi hak yang diserahkan pada rakyat. Namun mereka tidak meneteskan ‘air mata’ apapun atas ‘penguburan’ aspirasi rakyat Mesir, malahan mereka menyebut kudeta militer itu sebagai pilihan yang tidak terelakkan.

Jika kita melihat ke masa lalu, kita temukan bahwa di Al-Jazair, partai-partai Islam mendapatkan suara mayoritas yang berlimpah dalam pemilu, tetapi bukannya menyerahkan pemerintahan kepada pemerintahan terpilih, mereka dikirim ke kuburan-kuburan dan penjara-penjara. Di Palestina, ketika Hamas memenangkan pemilu, tidak ada yang mengakuinya secara sah, malahan mereka dituduh teroris dan radikalis. Demikian juga, ketika Najmuddin Erbakan berkuasa melalui pemilihan umum di Turki, namun ia dipecat dari jabatannya juga dengan kekuatan semata oleh militer.

Dan hari ini, di Mesir, Partai Kebebasan dan Keadilan sebagai sayap politik Ikhwanul Muslimin yang memenangkan pemilu tetapi tidak diberikan kesempatan untuk menyelesai kan masa jabatannya. Rakyat Mesir sedang menunjukkan kehormatan mereka di hadapan kezaliman kudeta militer dengan kesabar- an yang luar biasa. Tapi penguasa militer meresponsnya dengan mengirimkan para penjahat untuk membunuh rakyat.

Penyingkiran pemerintahan yang terpilih di Mesir melalui kudeta militer yang tidak bermoral dan ilegal, dan reaksi dingin komunitas internasional membuktikan bahwa slogan demokrasi dan pemilu tidak lain hanyalah propaganda dusta dan menyesatkan. Slogan demokrasi hanya menjadi jimat sakti manakala kekuasaan dipegang oleh pelayan kepentingan Barat, demi meraih dukungan rakyat dan sekaligus dukungan Barat. Tetapi jika partai Islam berkuasa melalui sistem demokrasi, maka pemerintahan partai Islam tersebut pasti akan dipecundangi secara licik dan ilegal.

Rangkaian kekacauan di Timur Tengah dewasa ini, merupakan salah satu bukti di antara bukti-bukti lainnya, bahwa Barat sedang melakukan proses penghancuran peradaban Islam dengan kedok demokrasi melawan para diktator boneka Barat sendiri. Seperti slogan Imam Syi’ah Ayatollah Khomeini, mustadh’afin melawan mustakbirin. Dan bukan mustahil, atas nama demokrasi, suatu saat nanti Indonesia juga akan ‘dimesirkan’ atau ‘disuriahkan’ untuk mengeruk kekayaan dan menghancurkan peradaban negeri khatulistiwa ini (negeri SYAM/kebaikan/atlantis ini) [ lihat artikel negeri saba adalah suatu daerah di Indonesia, dan Indonesia ternyata adalah negeri SYAM atau ATLANTIS di artikel berikut : http://wp.me/p3gX77-i ].

Pertama, apabila otoritas kekuasaan negara berada di tangan orang durhaka.

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

لَنْ تَقُومَ السَّاعَةُ حَتَّى يَسُودَ كُلَّ قَبِيلةٍ مُنَافِقُوهَا .

”Tidak akan terjadi kiamat sebelum setiap kabilah dipimpin oleh orang-orang munafiqnya.” (Hr. Ath-Thabrani)

Kedua, Ulama Mempermainkan Agama.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

يَكُونُ فِي آخِرِ الزَّمَانِ عُبَّادٌ جُهَّالٌ وَقُرَّاءٌ فَسَقَةٌ .

“Akan muncul di akhir zaman orang-orang yang tekun beribadah adalah bodoh, sedang para ulama’ rusak moral dan pikirannya.” (Abu Nu’aim dan Al-Hakim)

Kita telah melihat betapa banyak ulama dinegeri ini yg menghalalkan musik, dan sistem demokrasi (yg bukan sistem pemerintahan dari AL-Qur’an dan hadits atau sistem khilafah). padahal sudah jelas ALLAH SWT sangat membenci musik dan sistem demokrasi, berikut hadits tentang kebencian ALLAH SWT terhadap musik :

Dari Abdurrahman bin Ghanm al-Asy’ari, dia berkata: “Abu ‘Amir atau Abu Malik Al-Asy’ari telah menceritakan kepadaku, demi Allah SWT dia tidak berdusta kepadaku, dia telah mendengar Nabi shallallahu’laihi wa sallam bersabda: “Benar-benar akan ada beberapa kelompok orang dari umatku akan menghalalkan kemaluan (yakni zina), sutera, khamr, dan alat-alat musik. Dan beberapa kelompok orang benar-benar akan singgah ke lereng sebuah gunung dengan binatang ternak mereka. Seorang yang miskin mendatangi mereka untuk satu keperluan, lalu mereka berkata: “Kembalilah kepada kami besok.” Kemudian Allah SWT membinasakan mereka pada malam hari dan menimpakan gunung (kepada sebagain mereka), serta merobah yang lainnya menjadi kera-kera dan babi-babi sampai hari Kiamat. (HR. Bukhari)

Rosululloh shallallahu’laihi wa sallam bersabda: “Sekelompok orang dari umatku benar-benar akan minum khamr, dan mereka akan menamakan khamr dengan nama lain. Di atas kepala mereka akan dimainkan alat-alat musik dan penyanyi-penyanyi wanita. Allah SWT akan mem-benamkan mereka ke dalam bumi, dan menjadikan yang lainnya menjadi kera-kera dan babi-babi.” (HR. Bukhari, Ibnu Majah, Ibnu Hibban dan al-Baihaqi)

Ketiga, Gaya Hidup Mewah jadi Pujaan

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

إِذَا كَانَ آخِرُ الزَّمَانِ كَانَ قِوَامُ دِيْنِ النَّاسِ وَدُنْيَاهُمْ الدَّرَاهِمَ وَالدَّنَانِيْرَ.

“Kelak di akhir zaman agama dan keduniaan mereka dinilai berdasarkan berapa uang dirham dan dinar yang mereka miliki.” (Ath-Thabrani).

Di zaman ini parameter martabat seseorang ditentukan oleh harta yang mereka miliki. Orang disebut sukses apabila punya rumah mewah, mobil mewah, gaya hidup mewah. Sedang orang yang hidup sederhana, apalagi miskin, selalu saja disebut sebagai orang yang gagal.

Keshalihan dan popularitas seorang muballigh juga diukur dari harta dan penampilannya. Apakah dia seorang yang berilmu dan berakhlak mulia, sama sekali bukan ukuran yang utama, sehingga tidak sedikit ulama’, ustadz, kyai, tuan guru, berlomba-lomba mendapatkan harta dan jabatan demi memperoleh kehormatan.

Padahal seorang shalih mengatakan: “Ketika agama dimuliakan di atas harta dunia, maka Allah akan membuat dunia hina baginya. Dan ketika kita menyembah harta dunia, maka agama akan hilang dari lubuk hati dan para pencari dunia pasti akan mengalahkan kita.”

Sadarlah wahai saudara2ku semuslimat, kita telah terpedaya oleh syaiton JIN dan syaton manusia yg berada dibumi ini, dan inilah pengakuan syaiton..“dan aku (syaiton) akan menyesatkan mereka, dan akan membangkitkan angan2 kosong pada mereka dan menyuruh mereka (memotong telinga2 ternak), lalu mereka benar2 memotongnya, dan akan aku (syaiton) suruh mereka (mengubah ciptaan ALLAH), lalu benar2 mereka mengubahnya”.
“barang siapa yg menjadikan syaiton menjadi pelindung selain ALLAH, maka sesungguhnya ia menderita kerugian yg nyata”. (an-nissa ayat 119).

dan kami merasakan sesuatu…”sesungguhnya dunia ini ialah surga mereka (syaiton). Dan mereka sangat berkeinginan mengusir (akhlak baik) kita (umat manusia) dari dunia ini dan menyesatkan kita menuju neraka”.

“barang siapa diantara kamu menjumpai kemungkaran maka hendaklah ia mencegah dengan tangan (kekuasaan)nya, apabila tidak mampu hendaklah dgn lisannya, dan jika masih belum mampu juga hendaklah ia mencegah dgn hatinya. Dan (dgn hatinya) itu adalah selemah-lemahnya iman”. (hadist riwayat muslim)

“Aku tertawa (heran) kepada orang yang
mengejar-ngejar­ (cinta) dunia padahal kematian
terus mengincarnya, dan kepada orang yang
melalaikan kematian padahal maut tak pernah
lalai terhadapnya, dan kepada orang yang
tertawa lebar sepenuh mulutnya padahal tidak
tahu apakah Tuhannya ridha atau murka
terhadapnya.” (Salman al Farisi (Az Zuhd, Imam
Ahmad

Rasulullah Sallallahu Alaihi wa Sallam bersabda,“Barang siapa yang (menjadikan) dunia tujuan utamanya maka Allah akan mencerai-beraik­an urusannya dan menjadikan kemiskinan/­tidak pernah merasa cukup (selalu ada) dihadapannya, padahal dia tidak akan mendapatkan (harta benda) duniawi melebihi dari apa yang Allah tetapkan baginya. Dan barang siapa yang (menjadikan) akhirat niat (tujuan utama)nya maka Allah akan menghimpunkan urusannya, menjadikan kekayaan/­selalu merasa cukup (ada) dalam hatinya,dan (harta benda) duniawi datang kepadanya dalam keadaan rendah (tidak bernilai di hadapannya)”.”[HR Ibnu Majah 4105, Ahmad 5/183, Ad-Daarimi 229, Ibnu Hibban 680]

“Sungguh diantara kalian akan mengikuti apa-apa yang dilakukan bangsa-bangsa terdahulu, selangkah demi selangkah, sehasta demi sehasta, walaupun mereka memasuki lubang biawak kamu akan mengikuti mereka.” Diantara para sahabat ada yang bertanya, “Ya Rasulullah, apakah yang dimaksud (di sini) adalah pemeluk agama Yahudi dan Nashrani?.” Rasulullah menjawab, “Siapa lagi (kalau bukan mereka)?.” [HR.Bukhari]

Mereka yg bekerja dibalik layar adalah orang2 yg menganggap diri mereka pemberi amalan untuk kaum yahudi dan nashrani, agar kaum yahudi dan nashrani yg lain mempraktekan pesan2 sesat didalam film2 holywood mereka demi amalan itu (yg sebenarnya ialah menyesatkan, tetapi mereka menganggap itu adalah amalan kebaikan, juga demi kesuksesan didunia).

Sebenarnya, akar dari  masalah-masalah dan tragedi yg terjadi di dunia ini ada di kitab talmud mereka, dan melalui film-film holywood mereka sendiri, mereka menyebarkan pesan-pesan konspirasi dari tragedi-tragedi yg ada di dunia ini, yg sengaja ditutupi melalui sebuah film, agar jika ada seseorang yg sadar bahwa ada pesan-pesan konspirasi dari tragedi-tragedi di seluruh dunia melalui film-film holywood dan memberitahukannya kepada orang-orang, orang-orang tidak akan percaya. Karena film-film holywood hanyalah film fiksi yg tidak mempunyai arti apa-apa di dunia nyata. Padahal jika kita pahami 1 dari film holywood dan menggabungkan film trsebut dengan tragedi yg ada di dunia ini, maka akan ditemukan suatu “rahasia besar yg di sembunyikan”. Dan rahasia yg disembunyikan dari 1 film holywood akan mempunyai efek “berantai” terhadap rahasia2 lain yg di sembunyikan di film2 holywood yg lain, yg brhbungan dgn tragedi2 di dunia nyata.

Sebagai contoh film resident evil, zombie2 diibaratkan kaum2 muslimin yg miskin compang-camping pakaiannya, mereka menjadi zombie dan memakan daging orang2 lainnya, sebagai makna kaum2 muslimin yg ingin mencari nafkah kepada kaum2 yahudi dan nashrani dengan menggigit daging2 mereka/harta2 mereka dibumi yg telah dikuasai dan dihancurkan oleh mereka sendiri beserta para kaum zionis (lihat dunia para zombie, betapa kacaunya dunia tersebut, yg disebabkan oleh kaum2 yahudi dan nashrani melalui propaganda penjajahan terhadap kaum muslimin yg sedang mencari nafkah dibumi ALLAH, sehingga para muslimin ikut menghancurkan buminya sendiri tanpa mereka sadari).
Betapa banyak di bumi kita ini penguasa2 yg zalim, dari kaum2 yahudi dan nashrani, dan sebagian lainnya ialah penguasa muslim yg bekerja sama dengan para zionis, untuk menghancurkan bumi ini dan berbuat zalim, menghancurkan akhlak kepada semua orang..
Dilihat dari film resident evil tersebut, mereka para jagoan di film tersebut diibaratkan kaum yahudi dan nashrani, kemudian jagoan2 tersebut menembak kepala para zionis untuk melumpuhkan/membunuh zombie2 tersebut, ini bermakna para kaum2 yahudi dan nashrani menembakkan doktrin2 ke dalam kepala kaum muslimin agar mereka terbunuh akhlaknya..



(kelak, jika imam mahdi telah muncul ditengah2 kita, mereka para zionis yg mengolok-olok kita sebagai zombie2, mereka akan mendapat balasannya, mereka akan di olok2 menjadi zombie resident evil (rakyat syiaton/iblis) oleh kita umat muslim dan imam mahdi sebagai jagoannya, jadi kita seakan-akan masuk ke dalam dunia game “RESIDENT EVIL ZIONIS : ARMAGEDDON”)



Pada siaran Larry King Live pada bulan April 1996, aktor Marlon Brando membuat pernyataan:
“Hollywood dipimpin oleh orang-orang Yahudi. Hollywood dimiliki oleh orang-orang Yahudi, dan mereka harus punya sensitivitas tentang persoalan yang diderita oleh orang lain, akibat apa yang telah mereka eksploitasi kepada orang-orang itu”.




FREE-DOOM EFECT……

﴾ Ali Imran:196 ﴿
Janganlah sekali-kali kamu terperdaya oleh kebebasan orang-orang kafir bergerak di dalam negeri.

Gambar (1.) Semua orang mengatakan ini. Akhir pekan datang dalam waktu singkat. Apakah akhir pekan datang begitu cepat di masa lalu? Hari-hari tersebut tidak terelewati. [Sekarang] hari berakhir dalam sekejap. Satu kali tidur untuk sementara waktu, untuk tujuh atau delapan jam, kemudian dia terbangun, sarapan bekerja siang bertemu sore, sore bertemu malam dan hari berakhir. Orang pergi bekerja dan dalam waktu singkat kembali ke rumah dan tidur. Dia tidak punya waktu untuk bernapas dan tidak banyak melakukan amalan. wallahu’alam.

kita merujuk pada hadits rosulullah SAW untuk kejadian waktu yg singkat ini sebagai tanda akhir zaman, “Rasulullah salawlahu alaihi wassalam bersabda :

“Hari Kiamat tak akan datang kecuali waktu semakin singkat. Penyingkatan ini terjadi sedemikian cara seperti satu tahun yang berlalu seperti sebulan, dan sebulan yang berlalu seperti seminggu, dan seminggu berlalu seperti satu hari dan satu hari yang berlalu seperti satu jam dan satu jam yang berlalu seperti secepat kilat.” (Tirmidhi, Zuhd: 24, 2333).

“Waktu akan semakin singkat dan malam dan siang datang silih berganti” ( Kematian, Hari Kiamat- Pertanda Akhir Zaman, Halaman .374 no.681).

Gambar (2.) Allah ta’ala berfirman:
يَسْأَلُوْنَكَ عَنِ الْخَمْرِ وَالْمَيْسِرِ قُلْ فِيْهِمَا إِثْمٌ كَبِيْرٌ وَمَنَافِعُ لِلنَّاسِ وَإِثْمُهُمَا أَكْبَرُ مِنْ نَفْعِهِمَا.

“Mereka bertanya kepadamu tentang khamar dan judi. Katakanlah: “Pada keduanya terdapat dosa yang besar dan beberapa manfaat bagi manusia, tetapi dosa keduanya lebih besar dari manfaatnya.” (QS. al-Baqoroh: 219)

Firman Allah ta’ala:
يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ آَمَنُوْا إِنَّمَا الْخَمْرُ وَالْمَيْسِرُ وَاْلأَنْصَابُ وَاْلأَزْلاَمُ رِجْسٌ مِنْ عَمَلِ الشَّيْطَانِ فَاجْتَنِبُوْهُ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ. إِنَّمَا يُرِيْدُ الشَّيْطَانُ أَنْ يُوْقِعَ بَيْنَكُمُ الْعَدَاوَةَ وَالْبَغْضَاءَ فِي الْخَمْرِ وَالْمَيْسِرِ وَيَصُدَّكُمْ عَنْ ذِكْرِ اللَّهِ وَعَنِ الصَّلاَةِ فَهَلْ أَنْتُمْ مُنْتَهُوْنَ.

“Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya (meminum) khamar, berjudi, (berkorban untuk) berhala, mengundi nasib dengan panah, adalah termasuk perbuatan syaitan, maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu mendapat keberuntungan. Sesungguhnya syaitan itu bermaksud hendak menimbulkan permusuhan dan kebencian di antara kamu lantaran (meminum) khamar dan berjudi itu, dan menghalangi kamu dari mengingat Allah dan sholat; maka berhentilah kamu (dari mengerjakan pekerjaan itu).” (QS. al-Ma`idah: 90-91)

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
إِنَّ اللَّهَ حَرَّمَ الْخَمْرَ وَالْمَيْسِرَ وَالْكُوْبَةَ.

“Sesungguhnya Allah mengharamkan khamar, judi, dan alat musik.” (Hadits shahih. Lihat: ash-Shohihah, no. 1806 & 2425)

Gambar (3.) sistem Pendidikan sekuler berbeda dengan sistem pendidikan syari’ah, ingat hadits2 rasulullah saw berikut :

عَنْ مَالِك أَنَّهُ بَلَغَهُ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ تَرَكْتُ فِيكُمْ أَمْرَيْنِ لَنْ تَضِلُّوا مَا تَمَسَّكْتُمْ بِهِمَا كِتَابَ اللَّهِ وَسُنَّةَ نَبِيِّهِ. رواه الامام مالك في الموطأ

Artinya: “Telah aku tinggalkan di tengah-tengah kamu dua perkara yang jika kamu berpegang kepada keduanya niscaya tidak akan tersesat selamanya; Kitabullah dan sunnah Nabi-Nya” (HR Malik)

“Tuntutlah ilmu, sesungguhnya menuntut ilmu adalah pendekatan diri kepada Allah Azza wajalla, dan mengajarkannya kepada orang yang tidak mengetahuinya adalah sodaqoh. Sesungguhnya ilmu pengetahuan menempatkan orangnya, dalam kedudukan terhormat dan mulia (tinggi). Ilmu pengetahuan adalah keindahan bagi ahlinya di dunia dan di akhirat.” (HR. Ar-Rabii’)

dan ilmu yg dimaksud rosulullah SAW itu adalah mempelajari dan mengajari kitabullah…..

“Wahai Abu Dzar, kamu pergi mengajarkan ayat dari Kitabullah lebih baik bagimu daripada shalat (sunnah) seratus rakaat, dan pergi mengajarkan satu bab ilmu pengetahuan baik dilaksanakan atau tidak, itu lebih baik daripada shalat seribu raka’at.” (HR. Ibnu Majah)

Jangan sampai generasi kita menjadi para pemimpin yg sekarang ini, pemimpin yg sesuai hadits berikut : Rasulullah SAW bersabda :
“Sesungguhnya Allah tidak mencabut ilmu dengan mencabutnya dari hamba-hamba. Akan tetapi Dia mencabutnya dengan diwafatkannya para ulama sehingga jika Allah tidak menyisakan seorang alim pun, maka orang-orang mengangkat pemimpin dari kalangan orang-orang bodoh. Kemudian mereka ditanya, mereka pun berfatwa tanpa dasar ilmu. Mereka sesat dan menyesatkan.” (HR. Al-Bukhari no. 100 dan Muslim no. 2673)

lihat link berikut : http://wp.me/p3gX77-3n dan http://wp.me/p3gX77-9Y

Gambar (4.)
“Dan janganlah sebahagian kamu memakan harta sebahagian yang lain di antara kamu dengan jalan yang batil dan (janganlah) kamu membawa (urusan) harta itu kepada hakim, supaya kamu dapat memakan sebahagian daripada harta benda orang lain itu dengan (jalan berbuat) dosa, padahal kamu mengetahui.” (QS.AL-Baqarah:188)

“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengkhianati Allah dan Rasul (Muhammad) dan (juga) janganlah kamu mengkhianati amanat-amanat yang dipercayakan kepadamu, sedang kamu mengetahui.” (QS.AL-Anfal:27)

Gambar (5.) dan (6.) Dari Abu Sa’id Al Khudri radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

لَتَتَّبِعُنَّ سَنَنَ الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ شِبْرًا بِشِبْرٍ وَذِرَاعًا بِذِرَاعٍ حَتَّى لَوْ دَخَلُوا فِى جُحْرِ ضَبٍّ لاَتَّبَعْتُمُوهُمْ , قُلْنَا يَا رَسُولَ اللَّهِ آلْيَهُودَ وَالنَّصَارَى قَالَ : فَمَنْ

“Sungguh kalian akan mengikuti jalan orang-orang sebelum kalian sejengkal demi sejengkal dan sehasta demi sehasta sampai jika orang-orang yang kalian ikuti itu masuk ke lubang dhob (yang sempit sekalipun, -pen), pasti kalian pun akan mengikutinya.” Kami (para sahabat) berkata, “Wahai Rasulullah, apakah yang diikuti itu adalah Yahudi dan Nashrani?” Beliau menjawab, “Lantas siapa lagi?” (HR. Muslim no. 2669).

Dari Abu Hurairah, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

لاَ تَقُومُ السَّاعَةُ حَتَّى تَأْخُذَ أُمَّتِى بِأَخْذِ الْقُرُونِ قَبْلَهَا ، شِبْرًا بِشِبْرٍ وَذِرَاعًا بِذِرَاعٍ . فَقِيلَ يَا رَسُولَ اللَّهِ كَفَارِسَ وَالرُّومِ . فَقَالَ وَمَنِ النَّاسُ إِلاَّ أُولَئِكَ

“Kiamat tidak akan terjadi hingga umatku mengikuti jalan generasi sebelumnya sejengkal demi sejengkal, sehasta demi sehasta.” Lalu ada yang menanyakan pada Rasulullah -shallallahu ‘alaihi wa sallam-, “Apakah mereka itu mengikuti seperti Persia dan Romawi?” Beliau menjawab, “Selain mereka, lantas siapa lagi?“ (HR. Bukhari no. 7319)

“Dari Abdurrahman bin Ghanm al-Asy’ari, dia berkata: “Abu ‘Amir atau Abu Malik Al-Asy’ari telah menceritakan kepadaku, demi Alloh dia tidak berdusta kepadaku, dia telah mendengar Nabi shallallahu’laihi wa sallam bersabda: “Benar-benar akan ada beberapa kelompok orang dari umatku akan menghalalkan kemaluan (yakni zina), sutera, khamr, dan alat-alat musik. Dan beberapa kelompok orang benar-benar akan singgah ke lereng sebuah gunung dengan binatang ternak mereka. Seorang yang miskin mendatangi mereka untuk satu keperluan, lalu mereka berkata: “Kembalilah kepada kami besok.” Kemudian Alloh membinasakan mereka pada malam hari dan menimpakan gunung (kepada sebagain mereka), serta merobah yang lainnya menjadi kera-kera dan babi-babi sampai hari Kiamat. (HR. Bukhari)

Rosululloh shallallahu’laihi wa sallam bersabda: “Sekelompok orang dari umatku benar-benar akan minum khamr, dan merekaakan menamakan khamr dengan nama lain. Di atas kepala mereka akan dimainkan alat-alat musik dan penyanyi-penyanyi wanita. Alloh akan mem-benamkan mereka ke dalam bumi, dan menjadikan yang lainnya menjadi kera-kera dan babi-babi.” (HR. Bukhari, Ibnu Majah, Ibnu Hibban dan al-Baihaqi)

“Pada umat ini akan terjadi khosf (tanah tenggelam), mash (wajah dan tubuh manusia dirobah jadi binatang) dan qadzf (hujan batu).” Seorang laki-laki dari kaum muslimin bertanya: “Wahai Rosululloh, kapan itu terjadi?” Beliau menjawab, “Jika muncul penyanyi-penyanyi dari wanita, alat musik dari jenis apa saja, dan khamr telah diminum secara merata.” (HR. Tirmidzi)

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
إِنَّ اللَّهَ حَرَّمَ الْخَمْرَ وَالْمَيْسِرَ وَالْكُوْبَةَ.

“Sesungguhnya Allah mengharamkan khamar, judi, dan alat musik.” (Hadits shahih. Lihat: ash-Shohihah, no. 1806 & 2425)

﴾ Ali Imran:197 ﴿
Itu hanyalah kesenangan sementara, kemudian tempat tinggal mereka ialah Jahannam; dan Jahannam itu adalah tempat yang seburuk-buruknya.

Wallahu’alam……..

Dan oleh sebab ini kami mendirikan situs ini………………………..

berikut ini adalah data2 yang mengejutkan DUNIA yang diretas HACKER-HACKER TOP DUNIA……….

Stockholm – Swedia, Para hacker-hacker TOP Dunia yang PRO dan Membantu sebuah situs kontroversial Wikileaks dalam Mengumpulkan Data-data Intelijen Israel Akhirnya Menemukan Fakta Yang Sangat Membuat Umat Manusia di Dunia harus Waspada.

ISI Data Tersebut :

” Untuk Pentagon, kami Telah Siap Untuk Memulai Pecahnya Perang Dunia ke-3, Pertama Langkah kita untuk Memicunya adalah dengan Menyerang Iran, Kedua Memprovokasi Korut dan Korsel, Ketiga Memprovokasi India dengan Pakistan,dan terakhir Kita Hancurkan Masjid AL-Aq’sha Lewat Bawah Tanah agar nanti bisa di bangun Haikal Sulaiman untuk di Tempati oleh Sang Juru Selamat kita si mata satu dalam rangka memerintah dunia dan Mempersiapkan diri dari Perlawanan Pasukan panji hitam yang nanti di pimpin oleh 2 orang yaitu Al-Mahdi dan Isa bin Maryam”.

Data yg diretas oleh para hacker versi bahasa inggris : ” For the Pentagon, we are ready to begin World War-3, First Steps we are to trigger it is by attacking Iran, Provoke Both : North and South Korea, Third : Provoking India with Pakistan, and last we destroy Masjid AL-Aq’sha Through the Underground that the future can get up to the Temple of Solomon occupied by our Saviour’s eye in order to rule the world and of the Resistance forces Prepare a black banner that later led by two of the Al-Mahdi and Isa bin Maryam ”.

Maksud dari data2 yg diretas diatas adalah, zionis israel dan USA akan bersatu untuk memprovokasi negara2 timur tengah seperti suriah yg telah terhasut oleh zionis untuk membantai rakyat sunni sehabis-habisnya, juga memprovokasi mesir untuk mengkudeta presiden mursi dengan dalih revolusi tehadap liberal demokrasi (lihat artikel: http://wp.me/p3gX77-8j) , padahal itu adalah propaganda politik yg diprovokatori oleh zionis, provokasi korsel dan korut artinya zionis akan menyiapkan sebuah peperangan besar di negara2 asia termasuk Indonesia, memprovokasi india dan pakistan artinya menghasut kedua negara ini agar bermusuhan yg kemudian diantaranya ada yg bersekutu dengan zionis demi menambah kekuatan diperang dunia ke-3 nanti, dan terakhir pengalihan isu penghancuran masjid AL-Aqsha yg sebenarnya mereka akan merebut situs kerajaan nabi sulaiman yg berada di Indonesia, yg sangat bernilai tinggi dan untuk menjadi kerajaan sang DAJJAL..Wallahu’alam. (dan inilah artikel yg akan membenarkan data yg diretas tersebut : http://wp.me/p3gX77-5T)

Rasulullah Shalallahu alaihi wasallam bersabda :

نَّ اللهَ زَوَى لِي اْلأَرْضَ فَرَأَيْتُ مَشَارِقَهَا وَمَغَارِبَهَا وَإِنَّ أُمَّتِي سَيَبْلُغُ مُلْكُهَا مَا زُوِيَ لِي مِنْهَا

“Sesungguhnya Allah telah mengumpulkan (memperlihatkan) bumi kepadaku. Sehingga, aku melihat bumi mulai dari ujung Timur hingga ujung Barat. Dan umatku, kekuasaannya akan meliputi bumi yang telah dikumpulkan (diperlihatkan) kepadaku….” (HR. Muslim, Ahmad, Abu Dawud, dan Tirmidzi)



Ali Imran:142 ﴿
Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum nyata bagi Allah orang-orang yang berjihad diantaramu dan belum nyata orang-orang yang sabar.

Kami akan membela kebenaran dan mengajak semua orang “bersatu” ke syariat islam didunia ini dengan kekuatan pengetahuan yg diridhoi ALLAH SWT di muka bumi ini. Bergabunglah bersama kami umat muslim, untuk menegakkan syariat islam di dunia ini. Bersatulah wahai umat muslim dimanapun kalian berada diluar Indonesia, bergabunglah ke negeri SYAM ini demi peperangan yg akan segera dimulai !!



Rasulallah SAW bersabda :”Barang siapa yang menyampaikan 1
(satu) ilmu saja dan ada orang yang mengamalkannya, maka
walaupun yang menyampaikan sudah tiada (meninggal dunia), dia
akan tetap memperoleh pahala.”(HR. Al-Bukhari)                              

                                                       Sebarkan Artikel ini